Pages

Thursday, October 9, 2014

Durhaka Pada Orang Tua = Memecahkan Gelas di Warung (?)

'Durhaka pada orang tua itu seperti kamu mecahin gelas di warung'


PRRAAANGGGG
gambar dari sini 

Perumpamaan yang saya dengar saat kelas 5 SD itu masih teringang sampai sekarang.
Jaman SD, selain bersekolah di sekolah formal, sore hari saya ikut yang namanya sekolah agama. Intinya sih belajar ilmu-ilmu agama yang memang kurang porsinya di sekolah formal.
Ada belajar hadits, akhlaq, fiqh, bahasa Arab, dll. Belajarnya di sebuah pesantren dan yang mengajar para santrinya. Kami memanggil mereka dengan sebutan kakak, bukan bapak, karena masih muda-muda (dan saya saat itu masih kecil tapi gak ingusan )
Nah, dari salah seorang kakak pengajar inilah saya mendengar perumpamaan ini.

Bagaimana penjelasannya? Jadi begini .......................................................... *ambil posisi

'Kalau kamu makan minum di warung, trus kamu memecahkan gelas, ya si gelas pasrah-pasrah aja, gak akan marah atau membalas. Tapiiiiiiii, itu gelas kan ada yang punya, yaitu si pemilik warung, naaaaah si pemilik warung yang bakal marah, yang minta ganti rugi sama kamu.
Begitu juga kalau kamu durhaka sama orang tua, orang tua kamu ga marah, ga ngapa-ngapain kamu, tapiiiii orang tua kita itu milik Allah, hambanya Allah, Allah yang bakal marah, Allah yang gak ridho kamu mendurhakai orang tua kamu'

Begitu kira-kira penjelasan kakak santri yang baik hati.
Terlepas dari keshahihan perumpamaannya, saya akui perumpamaan itu sangat mudah diterima pikiran anak kecil menjelang ABG   seperti saya. Dan saya jadi takut kalo gak nurut sama orang tua.

Dalam perjalanan waktu, saya melihat dan mendengar bagaimana kisah mereka yang memuliakan orang tua dan yang sebaliknya. Tampaknya, penjelasan kakak santri tadi banyak benarnya.

Semoga saya, pembaca blog ini, kita semua termasuk mereka yang berbakti dan memuliakan orang tua sehingga beroleh ridho-Nya, bukan murka-Nya. Aamiin..

gambar dari sini


Depok, 9 September 2014







 



»»  LANJUUUTT...