Pages

Thursday, July 12, 2012

Pelajaran di Terminal

Libur tlah tiba, libur tlah tiba *Tasya mode on.
Hihi, telat ya ^^ orang udah pada masuk sekolah kok. Eits, mohon maaf, kami di Sekolah Alam Indonesia masih libur dong :) Secara bagi raportnya kan tanggal 30 Juni.
Satu lagi peristiwa hikmah di masa liburan ini.

Jadi ceritanya anak-anak sudah libur setelah pembagian raport, sementara emaknya masih harus raker selama 3 hari. Ya sud, daripada mereka bete liburan di rumah sementara Bundanya juga gak ada, di eksporlah Fatih dan Refah ke Bandung (baca : dijemput Nenek).

bismania.com
Di akhir pekan aku dan Abi menyusul ke Bandung pake bis. Dari Depok berangkat jam 18.30, sampai terminal Leuwi Panjang, Bandung sekitar jam 21.30.
Turun di Bandung perut minta di isi. Kalo di terminal mah gak pusing ya cari makan, 24 jam rame teruss. Meluncurlah kami ke Warung Makan Ampera yang terletak di seberang Terminal Leuwi Panjang.
id.openrice.com

Rada kecewa karena dah gak banyak pilihan makanan, tapi hidup adalah pilihan *halah:p
Akhirnya aku makan pepes ikan sama tahu, Abi makan ayam goreng sama tahu plus sambel lalap tentunya (ini mau review kuliner ato cerita hikmah seeh? sabaarr, belom selesai^^)

 Naaahh, pas kita sudah mau selesai makan, datanglah seorang pemuda berbaju lusuh yang tanya-tanya di pintu masuk kepada seorang karyawan Ampera. Tanya-tanya ada lauk apa saja. Hmmm, kelihatannya minta dibungkusin nasi tuh. Dan benar saja, aku lihat seorang karyawan lain membungkuskan nasi.

'Bi, jatah preman' kataku berbisik pada Abi
'Masa sih' Abi melirik pemuda tadi lalu melanjutkan makannya
Diam-diam aku berdoa kuatir ada apa-apa

'Minta sambel dong' kata pemuda tadi
Eh, sudah dikasih minta tambahan lagi, kataku dalam hati sambil meneruskan makan.

Posisi duduk kami membelakangi posisi pemuda dan karyawan, jadi aku tidak melihat proses penyerahan bungkusan nasi. Rupanya Abi yang sudah selesai makan memperhatikan proses itu. Lalu blio bilang padaku, 'Pake uang kok Mi', DEGH.. rasanya seperti dipalu di dada. Langsung istighfar dan memohon ampun kepada Allah karena telah berburuk sangka :((



Malu rasanya sudah menuduh orang yang jujur dalam jual beli sebagai peminta, apakah hanya karena tampilan luarnya saja?
Merasa jadi orang paling arogan karena menilai seseorang dalam sekali pandang. Padahal di hadapan Allah, bisa jadi dia, Si pemuda lusuh tadi, yang lebih baik tingkatan imannya:((

Semoga Allah mengampuni kekhilafanku.

Teringat kembali pepatah yang sering di dengar : Dont judge a book by its cover. Alhamdulillah hari itu aku semakin memaknai pepatah ini.


No comments:

Post a Comment