Pages

Friday, December 19, 2014

Plastik yang Mengubah Ciptaan-Nya

Suatu ketika nyasar ke sebuah situs yang menampilkan before-after mereka yang melakukanbedah kosmetik untuk kecantikan/ketampanan. Dan saya harus bilang WOW (tapi gak pake koprol :)).
Coba deh lihat salah tiganya :




                                                                sumber 

Gimana? WOW kan :)

Lalu teringat firman Allah dan hadits berikut :

‘’Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata’’

(QS Annisa :117-119)


 "Allah melaknat para wanita yang  mentato tubuhnya dan yang minta ditato, yang mencabut dan minta dicabutkan alisnya, yang merenggangkan gigi demi kecantikan yang merubah ciptaan Allah." 

(HR al-Bukhari dan Muslim).

Trus jadi mikir, saat ayat diatas turun dan Rasul bersabda, teknologi apa sih yang ada saat itu untuk bisa mengubah ciptaan Allah? Itu kurang lebih 1400 tahun yang lalu lho. 'Paling' sebatas tatoan, cabut-cabut bulu di wajah, mengikir gigi, menyambung rambut, apa lagi ya. 

Daaannn sekarang lihatlah, bahkan jenis kelamin pun bisa diubah :O
Dengan bedah kosmetik atau orang sering bilang operasi plastik, wajah bisa diubah sesuai impian (atau tuntutan sekitar?), bentuk hidung, mata, pipi, dada, apapun. Apalagi yang ganti kelamin, rombak total. 
Semakin jauh perbedaan dari aslinya, semakin amazing. Bahkan para pelaku bedah kosmetik yang melakukan tindakan bedah di luar negri (dalam hal ini dari Cina ke Korea Selatan) harus membawa keterangan dari rumah sakit tempat dia melakukan bedah. Hal ini dikarenakan wajahnya sudah berubah drastis dan tidak sama lagi dengan foto di paspor :) 

Sungguh Allah dan Rasul-Nya telah jauuuuuhhh hari memberi peringatan.


Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.




Disclaimer :

1. Saya bukan ahli tafsir dan hadits, tulisan ini sebagai refleksi renungan saya 

2. Pendapat ulama tentang hal ini bisa dilihat di sini dan di sini


»»  LANJUUUTT...

Friday, December 12, 2014

Bersyukur Pada-Nya, Berterima Kasih Pada Sesama

sumber
Masih tentang syukur. Janji Allah untuk menambah nikmat jika bersyukur itu sangat rasional, sudah pernah dibahas disini. Nah, kalo kita sebagai manusia kan gak bisa ya menuntut ucapan terima kasih yang mutlak.  Pan ada juga orang yang tidak tahu terima kasih, kayaknya kata terima kasih tuh kata yang asing buat dia.
Kalo udah begini kudu inget ama konsep IKHLAS.

Kata KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), ikhlas itu adalah bersih hati; tulus hati 
Secara pengertian agama Islam, ikhlas berarti mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Allah. Berarti termasuk gak ngarepin ucapan terima kasih kala ngebantu orang dong ya :p
Daaaannnn disitulah ujiannya *urut dada *lap keringet

 Orang yang cinta kebersihan pasti sebel sama yang jorok, orang rajin gak suka sama yang males, nah, ketika kita terbiasa untuk menghargai setiap bantuan dengan ucapan terima kasih, gondok juga begitu ketemu sama orang yang meminta bantuan tapi gak tau terima kasih. Boro-boro bilang , ‘Terimakasih sebelumnya’, ketika meminta bantuan, setelah dibantu pun cuek bebek aja.
Well, mungkin ada yang berpendapat jika terima kasih itu gak sekedar ucapan aja, bisa aja kan dia berterima kasih dengan cara lain. Misal, lebih sering ngebantu kita juga, sering ngasih2, or apalah.  Tapi.. ini masalah adab .

Kalo ketemu sama  yang kayak gini, disindir udah, diingetin udah, masih begitu juga, yaa pada akhirnya yang waras ngalah :p . Berarti lagi dilatih dan diuji keikhlasannya. Gpp ladang pahala insyaAllah J. Doain aja semoga dia segera sadar. Toh, kita juga bisa jadi mungkin pernah khilaf juga tidak berterimakasih kepada seseorang.

Hidup ini indah, jangan dibuat susah ;)
»»  LANJUUUTT...

Thursday, October 9, 2014

Durhaka Pada Orang Tua = Memecahkan Gelas di Warung (?)

'Durhaka pada orang tua itu seperti kamu mecahin gelas di warung'


PRRAAANGGGG
gambar dari sini 

Perumpamaan yang saya dengar saat kelas 5 SD itu masih teringang sampai sekarang.
Jaman SD, selain bersekolah di sekolah formal, sore hari saya ikut yang namanya sekolah agama. Intinya sih belajar ilmu-ilmu agama yang memang kurang porsinya di sekolah formal.
Ada belajar hadits, akhlaq, fiqh, bahasa Arab, dll. Belajarnya di sebuah pesantren dan yang mengajar para santrinya. Kami memanggil mereka dengan sebutan kakak, bukan bapak, karena masih muda-muda (dan saya saat itu masih kecil tapi gak ingusan )
Nah, dari salah seorang kakak pengajar inilah saya mendengar perumpamaan ini.

Bagaimana penjelasannya? Jadi begini .......................................................... *ambil posisi

'Kalau kamu makan minum di warung, trus kamu memecahkan gelas, ya si gelas pasrah-pasrah aja, gak akan marah atau membalas. Tapiiiiiiii, itu gelas kan ada yang punya, yaitu si pemilik warung, naaaaah si pemilik warung yang bakal marah, yang minta ganti rugi sama kamu.
Begitu juga kalau kamu durhaka sama orang tua, orang tua kamu ga marah, ga ngapa-ngapain kamu, tapiiiii orang tua kita itu milik Allah, hambanya Allah, Allah yang bakal marah, Allah yang gak ridho kamu mendurhakai orang tua kamu'

Begitu kira-kira penjelasan kakak santri yang baik hati.
Terlepas dari keshahihan perumpamaannya, saya akui perumpamaan itu sangat mudah diterima pikiran anak kecil menjelang ABG   seperti saya. Dan saya jadi takut kalo gak nurut sama orang tua.

Dalam perjalanan waktu, saya melihat dan mendengar bagaimana kisah mereka yang memuliakan orang tua dan yang sebaliknya. Tampaknya, penjelasan kakak santri tadi banyak benarnya.

Semoga saya, pembaca blog ini, kita semua termasuk mereka yang berbakti dan memuliakan orang tua sehingga beroleh ridho-Nya, bukan murka-Nya. Aamiin..

gambar dari sini


Depok, 9 September 2014







 



»»  LANJUUUTT...

Thursday, September 18, 2014

Syukur yang Terlambat

Sering kita khilaf untuk bersyukur. Kala nikmat itu Allah cabut, barulah diri tersentak. Lalu kita merasa mau melakukan apa saja agar ia kembali. Ya Rabb, maafkan hamba...

»»  LANJUUUTT...

Thursday, May 1, 2014

Sayangkah Allah Padaku?

Ada saat dalam hidup kita ketika kita mengalami hal yang tidak kita inginkan, hal yang tidak menyenangkan.
Bahkan mungkin mengalami hal yang sangat meyedihkan.
Kadang dalam kondisi seperti ini kita bertanya-tanya apakah Allah masih mencintai kita, kenapa Allah memberikan semua ini kepada kita. Apakah Allah tidak sayang pada kita dan pikiran-pikiran negatif lainnya.

Teringat satu taushiah yang pernah di dengar semasa kuliah, taushiah yang sebenarnya menyuruh kita berpikir untuk mencari jawabannya. Taushiah yang disampaikan lewat pertanyaan :

- Apakah ketika Nabi Yunus dimakan ikan dan berada di perut ikan kita berani mengatakan Allah tidak sayang kepada Nabi Yunus?
- Apakah ketika Nabi Yusuf dilempar ke dalam sumur, dijual kepada keluarga raja, bahkan kemudian dipenjara, itu artinya Allah tidak sayang kepada Nabi Yusuf?
- Apakah saat Nabi Ayyub mendapat musibah kehilangan harta dan keluarga, lalu mengalami sakit yang mengerikan, Allah tidak cinta padanya?
- Apakah ketika Baginda Nabi Muhammad SAW mendapat caci maki dan intimidasi fisik bahkan pengusiran oleh kaumnya itu berarti Allah tidak mencintai beliau?

Tentu pasti jawabnya TIDAK.
Cukup sampai pertanyaan tadi, taushiah itu rasanya sudah mengembunkan hati kita ...

Depok, 01 Mei 2014

*Reshare taushiah yang sangat membekas

»»  LANJUUUTT...

Tuesday, April 29, 2014

Pilih - Jalani

Hidup

adalah tanggung jawab

adalah persinggahan kata dan kerja

Kita hanya jalani kehidupan kita sendiri

Pastikan jalani, hidup yang Allah beri dan kita pilih sendiri


Depok, 29 April 2014


»»  LANJUUUTT...

Untuk Apa Menulis?

Dahulu kala (hihi, kesannya kapaaan gitu ya :p) waktu pertama kali buat blog ini, niatnya pengen jadi semacam prasasti sejarah kehidupan seorang Siska (duilee). Menuliskan apa yang terpikir dan terasa dalam kehidupan ini. Syukur alhamdulillah kalo bisa bermanfaat buat yang 'tersesat' di mari :D. Ini postingan pertama berjudul 'Aku Tidak Percaya Surga Ada di Telapak Kaki Ibu'. Postingan selanjutnya disini, harapan untuk bisa istiqomah ngeblog :)
Sampai hari ini Alhamdulillah blognya masih hidup walau tampak kembang kempis , hehe.

Seingat aku, pertama kali tertarik untuk rutin menulis itu adalah waktu baca sebuah cerpen di majalah Bobo yang menceritakan seorang anak yang punya sebuah diari dan rajin menulis di diari. Trus beli deh buku diari gitu, yang merknya Harvest (ada yang tauu :)), itu waktu kelas 4 SD.

Menulis di wilayah publik atau wilayah yang akan dibaca orang lain seperti buku dan artikel di media pastinya beda sama nulis diari. Pun di tempat yang 'santai' di blog, sosmed. Ga usah bicara masalah tata bahasa dan hal-hal baku ya.
Dalam hal ini hal yang sering diingatkan sama para penulis kawakan tentang menulis adalaahhh : to exspress, not to impress.

Yup, jadi menulislah karena ingin berekspresi, bukan karena berharap pembaca terkesan.
Hiks, kalo nulis itu kadang kepikiran, ini tulisannya bagus gak ya, orang seneng gak bacanya, diapresiasi positif gak , ada yang mau baca gak, diganjar nobel gak ya , dll dsb dah.

Padahal tuuhhh, kalo mau nulis ya nulis aja. Keluarin aja apa yang dirasain, ekspresikan dirimyuuu. Begitu katanya. Kebanyakan mikir malah gak jadi-jadi (aku ini mah)

Yo wis lah ini sebenarya mau mengingatkan diri sendiri lagi untuk mengekpresikan pada dunia apa yang ada di hati dan pikiran seorang Siska yang bukan siapa-siapa ini :) dan tidak bermaksud untuk membuat siapun terkesan walaupun saya mengesankan .

Wokeh, begitulah ekspresiku hari ini. Semoga bisa terus berekspresi lewat tulisan di blog ini.

Ingaattt Siska, to epxress, NOT to impress !


gambar diambil dari sini


»»  LANJUUUTT...

Saturday, February 15, 2014

Wanted : Rumah Tangga Surga -Bagian 2

Sakinah Wannabe :)
Masih kultwit dari @ajobendri, lanjutan dari bagian 1
Mewujudkan rumah tangga surga dengan mencontoh perilaku penghuni surga yang dikabarkan dalam Al Qur'an.

Sukaa sama gaya bahasanya yang sarat ilmu dan jenaka :)
--------------------------------------------------------------------------------------

1. Kita semua ingin rumah tangga layaknya surga agar penghuninya betah di dalamnya

2. Dan ketahuilah, ciri utama penduduk surga di antaranya bicara yg lembut. Tidak suka teriak atau membentak

3. Kebiasaan berteriak justru merupakan ciri penduduk neraka (qs 35:37)

4. Maka jika ada suara teriakan di dalam rumah itu artinya suasana surga sudah berganti suasana neraka. Bahaya!

5. Sebab, kebiasaan teriak atau bicara melebihi desibel suara normal akan mengeringkan cinta

6. Sejatinya, cinta adalah kelembutan. Dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya (Hadits)

7. Itulah kenapa bukti cinta kpd Allah diminta kita tuk berdzikir dgn suara yg lembut, tidak berteriak di hadapanNya (QS 7:205)

8. Dan kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya akan mengurangi rasa cinta

9. Sulit kita lihat sepasang kekasih yg dimabuk cinta berbicara sambil teriak2. Kebalikannya, mereka malah suka bisik-bisik

10. Pelan. Tapi nge-jlebb ke hati. Sebab meski tanpa suara, hati berteriak memproklamirkan cinta #yiiihaa :D

11. Penting bagi setiap keluarga yg merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah, terlebih untuk anak2 kita

12. Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak disinyalir oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak

13. Batang otak itu yg disebut otak reptil atau otak refleks. Anak cenderung merespon masalah tanpa berpikir

14. Diledek teman refleks memukul. Ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yg ajak dia tuk berpikir konsekuensi

15. Anak yg batang otaknya menebal cenderung merespon sesuatu dgn prinsip 'flight or fight'

16. Solusi jarang keluar dari anak dgn model begini. Yang ada adalah puaskan emosi

17. Maka anak-anak yg gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan

18. Dan kalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan dibentak atau diteriaki dari kecil baik oleh ortu atau guru

19. Dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel otaknya

20. Satu kali teriakan kepada anak di bawah usia 5thn akan menghancurkan 10ribu sel otaknya setiap teriakan

21. So, hitung deh udah berapa kali bentak anak. Kalikan 10rb. Maka itulah dosa kita yg buat anak kita gak pintar-pintar

22. Dan berteriak ini belum tentu membentak. Bisa jadi sekedar bercanda untuk menyemangati. Ini tetap bahaya dan terlarang

23. Kalau mau teriak di lapangan aja dimana jarak ke anak kira2 seratus meter :D

24. Kembali kpd inti rumah tangga surga. Yakni kebiasaan bicara lembut. Bahkan bisik-bisik di telinga anak tumbuhkan cinta dan rasa percaya

25. Tentu kelembutan ini bukan berarti abaikan ketegasan. Tegas itu tetap harus ada agar jaga anak dari penyimpangan
»»  LANJUUUTT...

Wanted : Rumah Tangga Surga -Bagian 1

Sudah lama ingin posting kultwit dari @ajobendri (Bendri Jaisyurrahman) tentang rumah tangga surga. Menarik banget soalnya blio memaparkan konsep rumah tangga surga itu dengan melakukan pendekatan suasana dan kebiasaan penghuni surga yang dikabarkan dalam AL Qur'an.
InsyaAllah bisa ya untuk mewujudkan surga di duni, tinggal contek perilaku penghuni surga di akirat.
Pan kata Rasulullah SAW juga, Baiti Jannati, Rumahku Surgaku.

Jika ada sura di dunia, maka itu adalah keluarga yang sakinah
Udah ah prolognya, sok mangga baca kultwit dari ustadz Bendri
----------------------------------------------------------------------------

1. Salah satu konsep dasar sebelum kita berumah tangga adalah memahami konsep rumah tangga surga atau baiti janati

2. Bagaimana mewujudkannya? Maka kita harus tahu bagaimana aktivitas penghuni surga dalam Al quran

3. Setelah seseorang masuk surga, mereka melakukan aktivitas yg menunjukkan betapa surga tempat yg menyenangkan

4. Dengan mengetahui aktivitas penghuni surga, maka kita bisa wujudkan hal yg serupa atau semisal dlm rumah tangga kita

5. Salah satu aktivitas penghuni surga ada dlm surat ash shaffat ayat 50 'mereka suka duduk berhadap-hadapan dan saling ngobrol'

6. Hal ini juga ada dlm surat al hijr ayat 47 'mereka merasa akrab dan duduk di atas dipan2 sambil ngobrol'

7. Maka ciri rumah tangga surga adalah adanya kesempatan duduk berhadap-hadapan dgn pasangan untuk ngobrol

8. Hal inilah yg menimbulkan keakraban dan rasa saling memahami. Dan dendam atau amarah bertahun tahun tak disimpan dlm hati

9. Itulah kenapa ciri penduduk surga di surat al hijr ayat 47 adalah tak ada dendam

10. Dlm konsep rumah tangga surga, tak ada dendam disebabkan kebiasaan untuk menyelesaikan masalah segera, tak disimpan dlm diri trlalu lama

11. Fenomena istri yg memukul anaknya krn kesempatan untuk bicara dgn pasangan dan orang terdekat yg tak tersalurkan

12. Hasilnya, energi marah disimpan dan diekspresikan secara tdk sadar dlm bahasa tubuh yg membuat anak tak nyaman bersama dgnnya

13. Lebih bahaya lagi, ketika marah ini dipendam lama, akibatnya ibarat ombak yg menggulung krn tak lama disalurkan. Merusak!

14. Itulah kenapa suami yg baik adalah yg memberi kesempatan istrinya utk ngobrol lama setiap malam

15. Sebab, kebutuhan wanita utk bicara amatlah tinggi. Bahkan disebutkan perempuan yg sehat jiwanya minimal mengeluarkan 7000 kata per hari

16. Jika tak terpenuhi, maka tertumpahkan kepada anak dgn sikap yg tak nyaman

17. So, bangun rmh tangga surga dgn memberi kesempatan pasangan setiap malam tuk bicara. Sebagaimana kebiasaan rasul kpd aisyah (HR.Bukhari)

18. Dan utk menandai emosi istri yg menyimpan marah, itu mudah. Lihat bahasa tubuhnya

18. Jika tidur sudah berbalas punggung, mata tak berani menatap mesra pasangan, tanda ada HATI YANG TERLUKA

19. So, suami pandanglah mata istrimu dan temukan adakah luka dalam jiwanya

20. Obatnya adalah bicara dan mendengarkan

21.Bagaimana jika para istri memiliki suami yg cuek? Tak mau diajak bicara? Maka, carilah media penyaluran emosi yg tepat dan benar

22. Curhatlah kpd orang yg tepat. Selain tentunya kpd Allah SWT

23. Jika tak biasa bicara, maka menulislah. Sebab menurut imam nawawi menulis itu mampu menetralisir emosi negatif yg dipendam lama

24. Kebiasaan menulus diary atau blog dan sejenisnta bagian dari teknik penyaluran emosi yg tepat. Tidak dipendam lama

25. Maka, sungguh amat sengsara bagi wanita yg punya suami cuek namun tak punya kemampuan menulis. Penderitaan jiwa makin menggelora

26. Itulah knp pendidikan dasar bagi anak wanita adalah menulis. Utk apa? Utk selamatkan jiwanya di saat tak ada orang lain lagi yg dpercaya

27. Kesimpulannya. Jika stress menjalani rumah tangga, maka menulislah. Ini bagian dari solusi sementara.

28. Akan lebih indah, jika di tengah kesibukan selalu ada waktu utk bicara layaknya penduduk surga. Mari memulainya

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seru ya :) Jadi keliatan hubungan antara menulis atau ngeblog dengan ketentraman keluarga :D

Lanjut bagian dua yaa
»»  LANJUUUTT...