Pages

Saturday, February 15, 2014

Wanted : Rumah Tangga Surga -Bagian 1

Sudah lama ingin posting kultwit dari @ajobendri (Bendri Jaisyurrahman) tentang rumah tangga surga. Menarik banget soalnya blio memaparkan konsep rumah tangga surga itu dengan melakukan pendekatan suasana dan kebiasaan penghuni surga yang dikabarkan dalam AL Qur'an.
InsyaAllah bisa ya untuk mewujudkan surga di duni, tinggal contek perilaku penghuni surga di akirat.
Pan kata Rasulullah SAW juga, Baiti Jannati, Rumahku Surgaku.

Jika ada sura di dunia, maka itu adalah keluarga yang sakinah
Udah ah prolognya, sok mangga baca kultwit dari ustadz Bendri
----------------------------------------------------------------------------

1. Salah satu konsep dasar sebelum kita berumah tangga adalah memahami konsep rumah tangga surga atau baiti janati

2. Bagaimana mewujudkannya? Maka kita harus tahu bagaimana aktivitas penghuni surga dalam Al quran

3. Setelah seseorang masuk surga, mereka melakukan aktivitas yg menunjukkan betapa surga tempat yg menyenangkan

4. Dengan mengetahui aktivitas penghuni surga, maka kita bisa wujudkan hal yg serupa atau semisal dlm rumah tangga kita

5. Salah satu aktivitas penghuni surga ada dlm surat ash shaffat ayat 50 'mereka suka duduk berhadap-hadapan dan saling ngobrol'

6. Hal ini juga ada dlm surat al hijr ayat 47 'mereka merasa akrab dan duduk di atas dipan2 sambil ngobrol'

7. Maka ciri rumah tangga surga adalah adanya kesempatan duduk berhadap-hadapan dgn pasangan untuk ngobrol

8. Hal inilah yg menimbulkan keakraban dan rasa saling memahami. Dan dendam atau amarah bertahun tahun tak disimpan dlm hati

9. Itulah kenapa ciri penduduk surga di surat al hijr ayat 47 adalah tak ada dendam

10. Dlm konsep rumah tangga surga, tak ada dendam disebabkan kebiasaan untuk menyelesaikan masalah segera, tak disimpan dlm diri trlalu lama

11. Fenomena istri yg memukul anaknya krn kesempatan untuk bicara dgn pasangan dan orang terdekat yg tak tersalurkan

12. Hasilnya, energi marah disimpan dan diekspresikan secara tdk sadar dlm bahasa tubuh yg membuat anak tak nyaman bersama dgnnya

13. Lebih bahaya lagi, ketika marah ini dipendam lama, akibatnya ibarat ombak yg menggulung krn tak lama disalurkan. Merusak!

14. Itulah kenapa suami yg baik adalah yg memberi kesempatan istrinya utk ngobrol lama setiap malam

15. Sebab, kebutuhan wanita utk bicara amatlah tinggi. Bahkan disebutkan perempuan yg sehat jiwanya minimal mengeluarkan 7000 kata per hari

16. Jika tak terpenuhi, maka tertumpahkan kepada anak dgn sikap yg tak nyaman

17. So, bangun rmh tangga surga dgn memberi kesempatan pasangan setiap malam tuk bicara. Sebagaimana kebiasaan rasul kpd aisyah (HR.Bukhari)

18. Dan utk menandai emosi istri yg menyimpan marah, itu mudah. Lihat bahasa tubuhnya

18. Jika tidur sudah berbalas punggung, mata tak berani menatap mesra pasangan, tanda ada HATI YANG TERLUKA

19. So, suami pandanglah mata istrimu dan temukan adakah luka dalam jiwanya

20. Obatnya adalah bicara dan mendengarkan

21.Bagaimana jika para istri memiliki suami yg cuek? Tak mau diajak bicara? Maka, carilah media penyaluran emosi yg tepat dan benar

22. Curhatlah kpd orang yg tepat. Selain tentunya kpd Allah SWT

23. Jika tak biasa bicara, maka menulislah. Sebab menurut imam nawawi menulis itu mampu menetralisir emosi negatif yg dipendam lama

24. Kebiasaan menulus diary atau blog dan sejenisnta bagian dari teknik penyaluran emosi yg tepat. Tidak dipendam lama

25. Maka, sungguh amat sengsara bagi wanita yg punya suami cuek namun tak punya kemampuan menulis. Penderitaan jiwa makin menggelora

26. Itulah knp pendidikan dasar bagi anak wanita adalah menulis. Utk apa? Utk selamatkan jiwanya di saat tak ada orang lain lagi yg dpercaya

27. Kesimpulannya. Jika stress menjalani rumah tangga, maka menulislah. Ini bagian dari solusi sementara.

28. Akan lebih indah, jika di tengah kesibukan selalu ada waktu utk bicara layaknya penduduk surga. Mari memulainya

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seru ya :) Jadi keliatan hubungan antara menulis atau ngeblog dengan ketentraman keluarga :D

Lanjut bagian dua yaa

No comments:

Post a Comment