Pages

Showing posts with label DBCN. Show all posts
Showing posts with label DBCN. Show all posts

Wednesday, July 11, 2012

Nikmat Tuhan Kamu yang Mana yang Kamu Dustakan?


Masih menyambung cerita lalu tentang penjual gawang display.
Aku penasaran kemana saja beliau menjajakan dagangannya dengan cara di pikul seperti itu. Berceritalah beliau ini kalau pernah berjalan kaki (sambil memikul barang dagangannya yang tak ringan itu yaa) dari Parung sampai Depok Baru (kurleb 25 km) daaaann, tak satupun yang laku :(

Pernah pula lewat depan rumah seorang penjual lemari buku yang dipikul juga! Subhanallah..
Walaupun lemari ukuran pendek, tapi pasti berat sangat.
Rumahnya di Pondok Pinang (kalau gak salah, agak lupa), dari sana blio naik angkot sampai stasiun Tanjung Barat (gak kebayang gimana bawa dua lemari itu dalam angkot), lalu naik kereta sampai stasiun Depok Baru. Dari sini blio berkeliling menjajakan lemarinya berjalan kaki!

Lain waktu di kereta pernah pula bersua seorang kakek (taksiranku lebih tua dari ayahku) yang memikul aneka buah yang beratnya terlihat sungguh sangat. Blio turun di Sta. Tebet, tak sempat berbincang karena air mata sudah tak kuat melawan gaya gravitasi :'(

Kadang berpikir, Ya Allah.. berapa ya keuntungan yang mereka dapat? Sebandingkah dengan tenaga luar biasa yang mereka keluarkan? Mereka benar-benar hanya mengandalkan tenaga saja. Kalau sakit bagaimana?
Kita pasti sering menemukan orang-orang seperti mereka ini. Sesungguhnya Allah mempertemukan mereka dengan kita bukan tanpa maksud. Harusnya kita bisa mengambil hikmah dari keberadaan mereka dan kebertemuan kita dengan mereka.

Yang pertama menguji kepekaan sosial kita. Walaupun kita tidak membeli, tapi dengan menawarkan istirahat sejenak, mengajaknya makan minum dulu, atau membekali sebotol air mineral sudah cukup membuat mereka senang. Dan mendoakan dalam hati agar dagangan mereka laku dan usaha yang mereka lakukan barokah. Berdoa saja tidak keluar uang dan tenaga kan? Doa adalah seminimal-minal kepedulian kita.

Yang kedua tentu untuk kita lebih mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Seapes-apesnya kita belum pernah harus memikul lemari buku berkeliling dan gak laku pula (mohon maaf jika ada yang pernah ya). Kita sering mengeluh dengan kondisi yang kurang inilah, itulah, padahal bila dibanding beberapa saudara kita yang lain, kita jauuuh lebih baik.

Pertemuan kita dengan orang-orang seperti mereka, atau bahkan dengan siapapun haruslah berbuah hikmah selalu, InsyaAllah..

Ket gambar :
1. www.mellbao.blogspot.com
Maaf tidak ada foto dari mereka yang aku temui
»»  LANJUUUTT...

Wednesday, July 4, 2012

Do Nothing, Nothing Happen. Do Something, Miracle Happen




Kalimat yang tertulis di judul tadi sering kudengar dari para motivator. Suatu peristiwa menguatkanku untuk selalu do something.

Kisahnya bermula ketika ada tawaran bazar deket rumah, jadilah aku yang jualan gamis-gamis batik berniat untuk ikut bazar untuk pertama kali.
Tapi...  gak punya displaynya neh. Wis gak papa, yang penting ndaftar dulu.
Gamisnya masih dikit, tenaaaang, nanti bisa ngambil lagi di agen.
Harus punya uang pecahan lho buat kembalian, gampaang, deket rumah ada pom bensin, nuker ajah.
Ngangkut barangnya gimana? Duh, kan ada hubby yang baik hati :*

Gawang by Google. Punyaku jauuuh lebih sederhana.



Gamis tinggal ngambil, uang bisa dituker, yang pusing nyari display. Secara masih newbie, jadi nyari yang sederhana dulu deh (baca : murah :p). Jadilah daku hunting display di sekitaran rumah dulu. Pertama ke Mall Rongsok (tau ngga?? tanya mbah google aja ya, ntr bisa jadi satu tulisan sendiri tentang Mall Rongsok), hmm.. adanya display-display buat di toko gitu, bagus sih, tapi out of budget dan juga terlalu pendek buat gamis. Gak sempet nyari ke tempat yang jauh, maklum sibuk –halah, gaya:P-
Sampai H-1 belum dapet display, udah mikir-mikir mau pake tali + hanger aja (duh,ngenes banget ya). Eh, ditawarin temen buat minjem gawang baju punya temennya, tapi pendek juga. Ya sud, gapapalah, daripada gak ada, ntar bagian bawah gamisnya dikaretin ajah (kebayang bakal jadi gamis teraneh).

H-1 sore skitar jam 4 aku mau ngaji. Ketika sudah 100 m dari rumah, tiba-tiba berpapasan dengan penjual gawang baju. Tadinya ragu mau manggil, kan sudah ada pinjeman. Tapii..kalau nanti ikut bazar lagi gimana?
Belum diambil lagi, jauh ngambilnya..
Aduuh itu Abangnya keburu pergi!
‘Bang!’, akhirnya kupanggil juga Abang gawang itu. Lalu kami menuju rumah, dan ternyata setelah dicoba, gawangnya kependekanL, gamisnya nyengser (apa ya istilahnya? Kalo ‘ngagapuy’ tau g?:D).
‘Oh, bisa bu pesen kalau mau tinggi, nanti saya buatin’,
‘saya butuhnya besok pagi Bang’
‘Jam berapa bu, saya sepagi mungkin deh’
‘Wah kalau nganternya pagi mepet Bang, kalo bisa ntar malem dah dianter’
‘Siap lah bu, nanti sebelum jam 9 saya anter’
‘Pesen dua ya, tapi kalo gak cocok gak jadi lho Bang’
‘Iya bu gak papa, nanti saya tambahin 30 cm cukup lah’
Setelah mencatat nomor telponnya, aku pun melaju kembali.

* * *
Sebelum jam 9 Si Abang sudah datang dan Alhamdulillah cocok, jadi aku beli dua, sekalian temenku nitip. Sambil ngobrol-ngobrol terkuaklah ternyata hari ini aku pembeli pertamanya, dimana Si Abang ini dah jualan keliling dari jam 8 pagi.
Subhanallah.. siapa yang mempertemukan aku dan Si Abang? Allah kan. Aku sampai merasa Allah mengutus khusus Si Abang ini untukku karena memang aku butuh banget.
Dan lihat, apakah kepergianku sore itu untuk mencari display? Nggaaa, sore itu aku mau ngaji, gak ada niat nyari-nyari display. Tapi saat itulah Allah menggenapkan semua ikhtiarku mencari display dengan mempertemukan dengan Si Abang.
Pun Si Abang itu, dia sudah menuju arah pulang. Bahkan menurutnya dia sudah lewat depan rumahku tadi pagi. Tapi kita dipertemukan di sore hari.
Ketika kita menggenapkan ikhtiar, maka Allah menyempurnakan.
Just do the best and Allah do the rest.
Sore itu miracle terjadi padaku dan pada Abang penjual gawang display.

»»  LANJUUUTT...